PERKEMBANGAN STRATEGIS & PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA A.Strategi Pembangunan Strategi pembangunan Ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan pemilihan atas factor-faktor (variable) yang akan dijadikan factor atau variable utama yang menjadi penentu jalannya proses pertumbuhan. Ada beberapa Strategi Pembangunan, yaitu : 1.Strategi Pertumbuhan Strategi pembangunan ekonomi suatu Negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal Akan dinikmati oleh golongan lemah 2.Strategi Perkembangan dengan Pemerataan Dapat ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik social engineering. 3.Strategi Ketergantungan Pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan cara Strategi Ketergantungan. Intinya dari konsep Ketergantungan ini adalah : Kemiskinan di Negara-negara berkembang disebabkan karena adanya ketergantungan dari pihak/Negara lainnya. Oleh karena itu, jika suatu Negara ingin terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi, harus mengarahkan upaya pembangunan ekonominya pada usaha melepaskan diri dari ketergantungan dari pihak lain. 4.Strategi yang Berwawasan Ruang Dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang menyatakan sebab-sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih maju/kaya dikarenakan kemampuan/pengaruh menyebar dari kaya ke miskin lebih cepat daripada terjadinya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya. 5.Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok Organisasi Perburuh Seduni (ILO) pada tahun 1975, menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Dan sebaiknya diarahkan pada penciptaan lapangan kerja. B.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi Pembangunani - Sumber daya alam - Jumlah dan kualitas penduduk - Modal - Sikap/mental masyarakat C.Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia Sebelum orde baru, Strategi Pembangunan di Indonesia diarahkan pada usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Dan, adanya kecenderungan lebih menitikberatkan pada tujuan-tujuan politik dan kurang memperhatikan pembangunan ekonomi. Sedangkan awal orde baru, diarahkan pada tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha untuk menekan laju inflasi yang sangat tinggi. Strategi-strategi tersebut kemudian dipertegas dengan diterapkannya sasaran-sasaran dan titikberat setiap Repelita, yakni : Repelita I Meletakkan titik berat pada sector pertanian dan industry mendukung sector pertanian yang melibatkan landasan yang kuat. Repelita II Meletakkan titik berat pada sector pertanian dengan meningkatkan industry yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi. Repelita III Meletakkan titik berat pada sector pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industry yang mengolah bahan baku menjadi baha jadi. Repelita IV Meletakkan titik berat pada sector pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industry yang dapat menghasilkan mesin-mesin industry sendiri, baik industry ringan yang akan terus dikembangkan dalam Repelita-Repelita. D.Perencanaan Pembangunan Menurut Bintoro Tjokroamidjojo, manfaat perencanaan adalah : Adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternative tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik. Dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Sebagai suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi Perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat ditingkatkan. Dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur. Lembaga Perencanaan yang ada di Indonesia adalah : 1.BAPPENAS, sebagai Badan Perencanaan Pembangunan di Indonesia merupaka Lembaga pemerintah non-departemen yang berkedudukan lagsung di bawah dan bertanggungjawab pada Presiden. Fungsinya membantu Presiden di dalam menetapkan kebijaksanaan di bidang perencanaan pembangunan nasional. 2.BAPPEDA tingkat I untuk melaksanakan perencanaan daerah tingkat I (Provinsi) dan BAPPEDA tingkat II untuk melaksanakan perencanaan tingkat II (Kabupaten dan Kotamadya).
0 komentar:
Posting Komentar